Nikmat dan Cobaan
Nikmat dan cobaan, sering kali kita mendengar kata-kata ini, kata yang mungkin sering dipakai oleh para ustadz ketika mereka berceramah atau ungkapan saat seseorang sedang merasa senang ataupun sedih. Kata nikmat sering dianalogikan sebagai bentuk kebaikan, kesenangan, segala hal yang membuat kita bahagia. Sedangkan cobaan sering dianalogikan sebagai bentuk keburukan, kemurkaan, segala bentuk kesedihan yang sebisa mungkin untuk di hindari. Apakah hal ini termasuk analogi yang benar? Itu tergantung bagaimana manusia menggunakan nikmat dan cobaan itu. Ada manusia, ketika dia diberikan nikmat oleh Allah dia bahagia, bahkan saking bahagia nya dia lupa untuk bersyukur dan ketika diberi cobaan dia merasa bahwa Allah tidak sayang dengannya, dia merasa bahwa Allah pilih kasih. Ada manusia, ketika dia mendapat nikmat dia selalu bersyukur, dan ketika mendapat cobaan dia tidak mengumpat, mencoba untuk bersabar. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa sebenarnya status nikmat dan cobaan itu sama, sama-sama bisa membuat kita lebih dekat dengan Allah atau malah sebaliknya.
Sejatinya
kita harus paham dalam memaknai kata nikmat dan cobaan, karena itu akan erat
kaitannya dengan cara pandang kita terhadap kehidupan sekarang dan kehidupan di
masa mendatang. Sebagai muslim yang sholeh, Insyaa Allah, kita harus sadar
bahwa selagi kita masih hidup, Allah akan selalu beri nikmat dan cobaan kepada
kita, baik itu dalam bentuk teguran atau pun ujian, Allah ingin menguji
seberapa besar cinta kita terhadap-Nya. Berhati-hati lah ketika mendapat nikmat
yang banyak, bisa jadi malah itu yang membuat kita menjauh dari Allah. Dan
jangan langsung sedih dan kecewa ketika kita mendapatkan cobaan yang banyak,
karena ketika kita bersabar terhadapnya, Allah akan limpahkan pahala yang besar
untuk kita dan memberikan rahmatNya dan juga itu semua bisa jadi bekal kita
untuk menuju ke Surga, Insyaa Allah. Yang paling penting, tetaplah berhusnudzon
kepada Allah, apapun takdir yang Allah berikan kepada kita, semua nya pasti
terdapat hikmah, sekarang tinggal kita mau mencari hikmah tersebut untuk bisa
memperbaiki diri lebih baik lagi atau diam membiarkan ia berlalu tanpa
mendapatkan apa-apa. Tetap semangat dan selalu tebarkan kebaikan ;)
By : Fiona ramadhanti Jufri
0 komentar: