Arti Kata "Yahudi" yang Mesti Diketahui
Oleh: Tareq Albana. (Mahasiswa Al-Azhar University, Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits)
Sebagai negara dengan
umat Muslim terbanyak di dunia, istilah Yahudi dan Bani Israil memang seharusnya
tidak asing lagi bagi masyarakat kita, karena dua istilah ini sering disebutkan
didalam Al-Quran dan di Hadits Rasulullah.
Istilah Yahudi pada zaman sekarang sangat identik dengan
negara Israel dan juga Amerika Serikat, karena sebagian besar penganut agama
Yahudi menetap di dua negara ini.
Menurut Wikipedia, pada tahun 2015, 43% orang Yahudi berada
di Israel dan 43% di negeri Paman Sam lalu sisanya tersebar di beberapa negara.
Israel adalah negara tempat berkumpul dan hidupnya jutaan Yahudi. Didalamnya
terdapat kota Jerussalem yang menjadi pusat Israel sekaligus menjadi tanah suci
bagi mereka.
Jerussalem merupakan kota suci bagi tiga agama samawi, yaitu
Islam, Kristen dan Yahudi. Tak heran, kota ini selalu menjadi perebutan oleh
tiga agama ini. Umat Islam sempat menguasai kota Jerussalem di zaman
kekhalifahan Umar bin Khatab dan juga ketika kekhalifahan Ayyubiyah.
Sedangkan Amerika Serikat, diyakini sebagai tempat
orang-orang Yahudi menguasai ekonomi dan pemerintahan, agar kebijakan politik
AS selalu mendukung dan menguntungkan Israel terutama dalam penjajahan
Palestina, inilah pandangan umum orang Indonesia.
Tak heran, istilah Yahudi dan Israel pun menjadi sensitif,
karena sebagian besar masyarakat kita tidak setuju dengan penjajahan Israel
atas Palestina. Bahkan ada beberapa unjuk besar pernah terjadi di Indonesia
untuk membela Palestina.
Itulah sekilas tentang Yahudi dan Israel yang sering
dipahami oleh orang Indonesia. Namun pernahkah kita bertanya-tanya tentang
makna kata Yahudi dan Bani Israil ini? Lalu kenapa dinamakan Yahudi? apa
alasannya? serta banyak pertanyaan lainnya yang belum terjawab.
Sejarah Agama Yahudi
Yahudi adalah nama bagi pengikut nabi Musa, yang diutus oleh
Allah SWT kepada kaum Bani Israil untuk menyelamatkan mereka dari kekejaman
Firaun Mesir terhadap mereka, karena Bani Israil adalah kaum tertindas di Mesir
ketika itu serta mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah.
Jadi Yahudi adalah nama agamanya, dan bani Israil adalah
nama kaumnya, yang merupakan keturunan nabi Ya'qub AS.
Lalu setelah menyelamatkan Bani Israel dari kekejaman
Firaun, dan firaun pada akhirnya mati tergulung ombak. Maka Allah memerintahkan
Musa untuk mengajarkan dan menyeru Bani Israil agar bersaksi dan mengimani
bahwa Allah adalah satu-satunya tuhan yang layak disembah, serta mematuhi
syariat dan ajaran yang diperintahkan oleh Allah kepada nabi Musa AS.
Bukannya patuh dan bersyukur, Bani Israil malah enggan dan
membangkang atas seruan-seruan Nabi Musa. Padahal mereka telah melihat secara
nyata bagaimana pertolongan Allah dan mukjizat nabi Musa yang telah
mellenyapkan Firaun, namun masih keras kepala dan berusaha untuk mengolok-olok
nabi Musa.
Apalagi kisah Nabi Musa dan Bani Israel adalah salah satu
kisah yang paling banyak disebutkan didalam Al-Quran.
Nabi Musa adalah salah satu nabi yang paling banyak
mendapatkan ujian, oleh karena itu ia memiliki gelar Ulul Azmi, sebuah gelar
yang diberikan kepada 5 orang Nabi karena keteguhan hati mereka dalam menerima
banyak ujian dan cobaan dari Allah melalui umatnya.
Itulah yang menjadi sebab kenapa Nabi Musa AS banyak
disebutkan kisahnya oleh Al-Quran, agar umat Islam tahu bagaimana watak dan
keras kepalanya orang Yahudi, sehingga berani membunuh nabi-nabi yang Allah
utus sebelum Musa. Tidak hanya itu, ini juga memperlihatkan bagaimana azab dan
hukuman yang Allah timpakan kepada orang-orang yang tidak patuh kepada Allah
dan Rasulnya.
Yahudi adalah salah satu dari tiga agama samawi yang populer
didunia, dua lainnya ialah Islam dan Kristen (Nashrani). Penganut agama Yahudi
berkisar sekitar 14 hingga 15 juta orang, paling sedikit dibandingkan Islam dan
Kristen.
Meskipun penganutnya paling sedikit diantara agama samawi
lainnya, Yahudi adalah agama samawi yang tertua, jauh lebih tua sebelum Kristen
dan Islam.
Menurut Prof. Dr. 'Audhullah Jaad Hijazi, seorang guru besar
Akidah Filsafat Universitas Al-Azhar didalam bukunya yang berjudul
"Muqoronatul Yahudiyyah wal Islam" menyebutkan bahwa keberadaan nabi
Musa dan Bani Israil lebih tua 1300 tahun dibanding nabi Isa AS, apalagi jika
dibandingkan dengan Nabi Muhammad yang turun hampir 7 abad setelah turunnya
Nabi Isa.
Makna Kata Yahudi
Masuk ke pembahasan utama mengenai makna kata Yahudi dan
Bani Israil, menurut Prof. 'Audhullah didalam bukunya menjelaskan bahwa ada beberapa pendapat yang mendefinisikan
makna kata Yahudi, dan yang pendapat yang kuat diantaranya:
Pendapat Pertama: Asal kata Yahudi (يهودية) berasal dari suku kata Arab, yaitu
Haada-Yahuudu (هاد-يهود) yang artinya kembali
dari kesesatan.
Alasan kenapa kata Haada-Yahuudu ini disematkan kepada agama
kaum Bani Israil, karena mereka dulu pernah menyembah anak sapi ketika
ditinggal oleh nabi Musa untuk bermunajat kepada Allah selama 40 hari. Tatkala
nabi Musa kembali, ia melihat bani Israil sudah menyembah anak sapi yang dibuat
oleh Samiri, beliau pun marah dan berdoa kepada Allah meminta ampunan untuk
Bani Israil dan memohon agar tidak diturunkan azab kepada kaumnya..
Doa tersebut diabadikan oleh Al-Quran didalam Surat
Al-A'raf ayat 156 yang artinya: Dan
tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami
kembali (bertobat) kepada Engkau.(Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan
kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.
lafaz "Hudnaa"
didalam doa nabi Musa itu artinya: Kami Kembali (Bertobat) ( اِنَّا ہُدۡنَاۤ اِلَیۡکَ ) dan lafaz
"Hudnaa" itu berasal dari kata
Haada-Yahuudu, sehingga kaum Bani Israil dinamakan dengan Yahudi karena
kembalinya mereka menyembah Allah setelah sempat sesat dan menyekutukan-Nya.
Pendapat Kedua: Asal kata Yahudi berasal dari kata Yehudza (يهوذا) dan Yehudza ini
adalah nama salah satu anak nabi Ya'qub Alaihissalam. Ia merupakan anak tertua,
dan paling dekat dengan nabi Ya'qub diantara anak beliau lainnya, sehingga
dinamakan "Yahudi" karena mereka berasal dari keturunan Yehudza.
Pendapat kedua inilah pendapat yang paling kuat bagi para
peneliti sejarah Yahudi, sehingga menjadi referensi bagi para para guru maupun
pakar sejarah.
Lalu bagaimana dengan Bani Israil? Apa maksudnya ? lalu apa
hubungannya dengan Yahudi?
Makna Kata Bani Israil
Seperti yang telah saya singgung diatas, bahwa Yahudi adalah
nama pengikut Nabi Musa yang diturunkan kepada Bani Israil. Arti dari Bani
israil ini adalah "anak keturunan Israil", lalu siapakah Israil itu?
Israil adalah nama dan gelar yang diberikan Allah kepada
Nabi Ya'qub AS dan ini termaktub didalam Al-Quran surat Maryam ayat 58 dan juga
ada didalam Taurat, tepatnya pada Kitab Kejadian.
Israil berasal dari
bahasa Ibrani dan terdiri dari dua suku kata, pertama "Israa"
yang berarti Hamba lalu yang kedua "iil" yang berarti Allah SWT. Maka
Israil artinya (Hamba Allah) dan itu merupakan nama lain dari Nabi Ya'qub AS.
Sehingga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa bani Israel adalah anak cucu dari
Nabi Ya'qub.
Didalam Al-Quran kita akan menemukan, bahwa pengikut Nabi
Musa kadang disebut "Yahudi" dan terkadang disebut "Bani
Israel", keduanya memiliki maksud yang sama. Jika disebut Bani Israil, maka
itu dinisbahkan kepada kakek buyutnya (Nabi Ya'qub) dan jika disebut Yahudi,
maka itu dinisbahkan kepada Yehudza, anak tertua Nabi Ya'qub.
Apakah Nabi Musa itu orang Yahudi?
Jika ada yang bertanya, apakah nabi Musa itu orang Yahudi
atau tidak, maka jawabannya adalah Tidak, karena Nabi Musa bukanlah anak
keturunan Yehudza, beliau adalah keturunan Lawi yang merupakan saudara kandung
Yehudza dan mereka sama-sama anak Nabi Ya'qub.
Kesimpulannya, Nabi Musa adalah orang Bani Israil, namun ia
bukan orang Yahudi.
Kenapa Allah Terkadang menyebut Pengikut nabi Musa dengan
nama "Yahudi" dan Terkadang menyebut Mereka dengan nama "Bani
Israel"?
Jika kita memperhatikan dengan seksama didalam Al-Quran,
bahwa kisah pengikut nabi Musa ini disebut dengan istilah yang berbeda-beda
oleh Allah SWT. di beberapa Ayat Allah sebut mereka dengan Istilah Yahudi, dan
di beberapa ayat lainnya Allah sebut dengan istilah Bani Israil, apa rahasia
dan hikmah dibalik perbedaan sebutan ini?
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Prof. 'Audhullah bahwa
Allah menyeru umat Nabi Musa dengan sebutan "Bani Israil" ketika
menjelaskan nikmat yang telah diberikan dan ketika mengajak mereka untuk
kembali ke jalan yang benar dan mengesakan Allah.
Tidak hanya itu, Allah juga menyeru mereka dengan seruan ini
ketika menceritakan kelebihan dan kasih sayang Allah kepada mereka dibandingkan
umat-umat terdahulu.
Bisa dibilang, istilah Bani Israil ini adalah panggilan
lembut dan kasih sayang dari Allah kepada umat Nabi Musa didalam Al-Quran.
Kebalikannya, Allah menyeru umat Nabi Musa dengan istilah
"Yahudi" tatkala menceritakan kekufuran dan juga pengingkaran mereka
kepada seruan Allah SWT serta menceritakan ancaman azab kepada mereka.
Sedangkan istilah Yahudi adalah panggilan Allah yang bernada
ancaman dan keras kepada mereka.
Sebab kenapa Allah menyeru umat Nabi Musa dengan "Bani
Israil" ketika mengajak umat Nabi Musa kepada jalan yang lurus dan
hidayah, karena Allah seolah-olah ingin berkata kepada mereka "Kalian
(Umat Nabi Musa) adalah anak Nabi Ya'qub dan berasal dari keturunan para nabi,
maka ikutilah jalan yang lurus
sebagaimana yang diikuti oleh kakek kalian dan janganlah berpaling dari jalan
yang lurus ini. Harusnya kalian adalah orang pertama yang beriman kepada para
nabi, bukan malah menjadi orang pertama yang kafir kepada mereka (para
Nabi)"
Itulah sedikit banyak pembahasan seputar makna Yahudi dan
bani Israel serta alasan-alasannya yang telah saya jabarkan dengan beberapa
referens dari beberapa sumber kitab berbahasa Arab yang membahas tentang Yahudi
dan Bani Israel. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
Share jika bermanfaat.
Artikel ini pernah tayang di Kompasiana.com
0 komentar: